Review Jurnal
Judul
: Pengkajian
Metode Extended Runge Kutta dan Penerapannya pada Persamaan Diferensial Biasa
Penulis : Singgih Tahwin Muhammad, Erna Apriliani, Lukman Hanafi,
Matematika, FMIPA, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS)
Identitas Jurnal : JURNAL SAINS DAN
SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print)
Review
oleh : Putri Andriani
1.
Identifikasi Masalah
Banyak
penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki efisiensi dari metode Runge Kutta,
salah satunya adalah perbaikan akurasi orde dari metode Runge Kutta dengan
penambahan jumlah derajat h menggunakan deret Taylor. Penelitian Butcher dan
Dormand menambahkan kembali jumlah fungsi evaluasi dari metode Runge Kutta
yang sesuai, sebagai hasilnya yaitu merancang berbagai kemungkinan dari
perbaikan orde metode Runge Kutta dengan mereduksi fungsi evaluasi. Goeken dan
Johnson mengusulkan sebuah kelas dari metode Runge Kutta dengan perkiraan
derivative yang lebih tinggi untuk metode orde tiga dan empat. Xinyuan menyajikan sebuah kelas dari formula Runge Kutta orde tiga dan empat dengan
mengurangi fungsi evaluasi untuk orde pertama persamaan diferensial. Phohomsiri
dan Udwadia membangun sebuah akselerasi skema integrasi Runge Kutta untuk
metode orde tiga dengan menggunakan 2 fungsi evaluasi per tahap dalam
mengintegrasikan persamaan diferensial biasa. Penelitilain, seperti Xinyuan dan
Jianlin menyajikan formula metode Extended Runge Kutta untuk
mengintegrasikan sistem dari persamaan diferensial biasa. Udwadia dan Farahani mengembangkan akselerasi metode Runge Kutta untuk orde yang lebih tinggi.
Rabiei dan Ismail mengembangkan perbaikan metode Runge Kutta orde tiga
untuk menyelesaikan persamaan diferensial biasa dengan dua dan tiga tahap.
Dalam penilitian ini,penulis mengkaji metode Extended Runge Kutta dengan Runge
Kutta dan menerapkannya pada persamaan diferensial biasa orde 1 dan 2, kemudian
penulis menganalisis hasil error yang dihasilkan metode Extended Runge Kutta
dan Runge Kutta.
2.
Metode
Metode
yang digunakan untuk solusi persamaan diferensial adalah metode analitik,
tetapi ada persamaan yang tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan metode
analitiksehingga diperlukan adanya metode lain untuk mendekati nilai sebenarnya
yaitu dengan menggunakan metode numerik. Metode numerikmerupakan metode yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan persamaan diferensial dengan
menggunakan bantuan komputer sebagai alat hitungnya. Salah satu metode numerik
yang digunakan untuk mendekati nilai eksak dari permasalahan persamaan
diferensial adalahmetode Runge Kutta.
3. Latar Belakang
Persamaan
diferensial merupakan persamaan yang penyelesaiannya dapat diselesaikan
menggunakan metode analitik, tetapi ada persamaan diferensial yang tidak bisa
diselesaikan menggunakan metode analitik sehingga dibutuhkan metode lain untuk
menyelesaikan permasalahan persamaan diferensial yaitu metode numerik. Dengan
menggunakan metode numerik, maka didapatkan nilai pendekatan sebagai solusi
dari permasalahan persamaan diferensial.Metode numerik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode Runge Kutta yang telah diperluas dan hasilnya akan
dibandingkan dengan metode Runge Kutta. Pada penelitian ini, penulis
mempelajari metode pada Runge Kutta dan Extended Runge Kutta. Pertama, dikaji
dan diturunkanmodel matematika metode Runge Kutta dan Extended Runge
Kutta.Kedua, metode matematika Runge Kutta dan Extended Runge Kutta diterapkan
untuk menyelesaikan persamaan diferensial orde 1 dan 2.Ketiga, menganalisis
hasil error yang dihasilkanoleh metode Runge Kutta dan Extended Runge Kutta.Dan
yang terakhir, hasil simulasi berupa perbandingan maksimum error, grafik error
metode Runge Kutta dan Extended Runge Kutta, dan grafikhasil dari metode
analitik, Runge Kutta , dan Extended Runge Kutta.
4.
Soluai / Pembahasan
Dasar teori yang digunakan dibagi
menjadi beberapa bagian yaitu model umum Runge Kutta, model umum Extended Runge
Kutta, deret Taylor, dan tabel Butcher. Persamaan diferensial biasa dalam Tugas
Akhir menggunakan persamaan sebagai berikut: y1(x) =f( x.y(x) ) (2
1)
5.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan
pembahasan yang telah disajikan dalam bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa
hal sebagai berikut:
a. Langkah dalam penurunan untuk
mendapatkan model metode Extended Runge Kutta memiliki kesamaan dengan metode
Runge Kutta, namun pada Extended Runge Kutta ada penambahan orde derajat h
sehingga ada tambahan fungsi evaluasinya secara keseluruhan hampir sama.
b. Penambahan orde derajat h dan
fungsi evaluasi pada metode Extended Runge Kutta menghasilkan nilai error yang
lebih kecil dibanding dengan metode Runge Kutta dan waktu komputasi Extended Runge
Kutta lebih lama untuk persamaan differensial dengan orde yang lebih tinggi.
6.
Kelebihan
Penerapan metode Extended Runge
Kutta selain pada persamaan differensial linier juga dapat diterapkan pada
persamaan differensial biasa non linier seperti halnya penerapan pada Runge
Kutta.
7. Kekurangan
Sangat
sulit dimengerti dan di pahami
Banyak penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki efisiensi dari metode Runge Kutta, salah satunya adalah perbaikan akurasi orde dari metode Runge Kutta dengan penambahan jumlah derajat h menggunakan deret Taylor. Penelitian Butcher dan Dormand menambahkan kembali jumlah fungsi evaluasi dari metode Runge Kutta yang sesuai, sebagai hasilnya yaitu merancang berbagai kemungkinan dari perbaikan orde metode Runge Kutta dengan mereduksi fungsi evaluasi. Goeken dan Johnson mengusulkan sebuah kelas dari metode Runge Kutta dengan perkiraan derivative yang lebih tinggi untuk metode orde tiga dan empat. Xinyuan menyajikan sebuah kelas dari formula Runge Kutta orde tiga dan empat dengan mengurangi fungsi evaluasi untuk orde pertama persamaan diferensial. Phohomsiri dan Udwadia membangun sebuah akselerasi skema integrasi Runge Kutta untuk metode orde tiga dengan menggunakan 2 fungsi evaluasi per tahap dalam mengintegrasikan persamaan diferensial biasa. Penelitilain, seperti Xinyuan dan Jianlin menyajikan formula metode Extended Runge Kutta untuk mengintegrasikan sistem dari persamaan diferensial biasa. Udwadia dan Farahani mengembangkan akselerasi metode Runge Kutta untuk orde yang lebih tinggi. Rabiei dan Ismail mengembangkan perbaikan metode Runge Kutta orde tiga untuk menyelesaikan persamaan diferensial biasa dengan dua dan tiga tahap. Dalam penilitian ini,penulis mengkaji metode Extended Runge Kutta dengan Runge Kutta dan menerapkannya pada persamaan diferensial biasa orde 1 dan 2, kemudian penulis menganalisis hasil error yang dihasilkan metode Extended Runge Kutta dan Runge Kutta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar